Riwayat Sepeda Ontel
Semakin panasnya permukaan bumi
ini, semakin menuntut kita pula untuk mencegah terjadinya global warming (go
green) yang apabila kita cuekan maka akan bertambah para pula
keadaanya. Berganti kendaraan ke sepeda adalah salah satu solusi untuk mencegah
polisi ehh maksudnya polusi. Selain itu apabila kita
tinjau lebih dalam, perkembangan sepeda zaman sekarang tidak kalah menarik
dengan kendaraan lainnya.
Berikut adalah berbagai macam
sepeda yang biasa digunakan pada bulan bulan ini :
Sepeda yang sering dikendarai
oleh masyarakat zaman dahulu hingga tahun 1970 ini, mulai tenar atau terkenal
kembali karena pada tahun 2000an berkat kelangkaanya dan usianya. bahkan di
berbagai desa - desa dan kota - kota mulai berbagai macam komunitasnya yang
biasanya di sesuaikan dengan kostum kostum yang menarik.
Sejarah sepeda lawas bermula di Eropa.
Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal
bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes.
Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman
sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah
rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda
tadi.
Meski begitu, mereka cukup menolong
orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan. Penemuan fenomenal dalam kisah
masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais.
Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa
matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan
penting, yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi
hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil
tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat
berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne.
Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi
hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan yang ternyata
merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.
Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua
kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat.
Proses penciptaan selanjutnya dilakukan
Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang
menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk
menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
Hobby Horses dan juga Celeriferes, belum
punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada
hanya dua roda pada sebuah rangka kayu.
James Starley mulai membangun sepeda di
Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat
besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil.
Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh
Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda
berjari-jari dan metode cross-tangent.
Sampai kini, kedua teknologi itu masih terus
dipakai. Buntutnya, sepeda menjadi lebih ringan untuk dikayuh.
Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu
memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang
berperawakan mungil dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi,
mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya.
Sampai akhirnya, keponakan James Starley,
John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman
untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886.
Sepeda ini sudah punya rantai untuk
menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama.
Namun penemuan tak kalah penting dilakukan
John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang
bisa diisi dengan angin (pneumatic tire).
Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang
pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan. Seperti diketahui kemudian,
sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan.
Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak
dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda
produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia.
Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi
alat transport yang bergengsi.
Pada masa berikutnya, saat peran sepeda makin
terdesak oleh beragam teknologi yang disandang kendaraan bermesin (mobil dan
motor), sebagian orang mulai tertarik untuk melestarikan sejarah lewat koleksi
sepeda antik. Rata-rata, sepeda lawas mereka keluaran pabrikan Eropa. Angka
tahunnya antara 1940 sampai 1950-an. Dan mereka sangat cermat dalam merawatnya.
Pasa masa kini, sepeda lawas alias kuno makin
banyak diminati. Selain sebagai hobi, juga kadang sebagai aset karena semakin
kuno akan semakin langka dan mahal.
Kini juga banyak klub-klub dan komunitassepeda kuno dari berbagai daerah di Indonesia, tersebar dari Sabang hingga
Merauke yang jumlahnya ratusan komunitas, itupun hanya yang sempat terpantau
dan terdaftar, belum lagi masih banyak yang tidak terdaftar atau ikut
organisasi dibawah naungan KOSTI (KOmunitas Sepeda Tua Indonesia).
Sepeda yang dimiliki
klub ini sangat berbeda dengan sepeda kuno yang banyak dijadikan ojek. Kalau
ojek-ojek itu kebanyakan sepeda model kuno keluaran Cina atau Jepang. Di
masyarakat kita, sepeda lawas itu dikenal dengan beberapa sebutan, seperti
ontel, jengki, kumbang, sundung dan masih banyak julukan kata-kata lainnya
seantero Indonesia.
sobat goes untuk bisa tau info mobil murah klik aja disni.
Post a Comment for "Riwayat Sepeda Ontel"